Achmad Mufarricho Astina Putra
Achmad Mufarricho Astina Putra
Hai, bagaimana kabarmu? Kamu sehat? Aku berharap kamu selalu sehat dan bahagia.
Perkenalkan, aku Ferbi, perempuan yang waktu itu kau inginkan.
Berawal dari “Assalamualaikum, aku temennya Nurma”, kamu mendekatiku dan mengatakan bahwa kamu memerlukan teman untuk bercerita. Kamu cerita banyak mengenai setiap hal yang kamu lalui saat itu, selang beberapa waktu kamu terus membuatku bertanya apakah rasa ini sementara atau kamu adalah jawaban atas sesuatu yang aku minta ke Allah. Kamu memanggilku dengan sebutan “Bi, sayang…”.
Aku tidak pernah melewatkan setiap yang datang dalam hidupku, kehadiranmu membuatku percaya bahwa aku merasa dicinta, hingga akhirnya kita bersama dan lahirlah sebuah perjalanan yang mengantarkan kita ke cerita-cerita indah mengenai masa depan.
“Makan di mana ya bi, kamu pernah coba Richeese?” tanyamu.
“Belum nih, boleh, ke sana yuk!” jawabku.
Cerita kita berawal dari makan Richeese dan lanjut ke Kebun Binatang Surabaya, masih ingat video “more than you know?”, kamu membuat video untuk kita berdua dan kamu upload di Instagram, dan senangnya hal itu mendapat komentar positif dari teman-temanmu, karena waktu itu kamu tersakiti masa lalumu ya? Alhamdulillah kamu sembuh dari rasa sakit dan traumamu.
Tahun pertama pacaran…
Kamu mengenalkanku ke tempat-tempat yang berbau alam karena katamu aku “anak kota on” yang hanya main ke mall dan tidak pernah keluar Surabaya.
Happy! Kamu ajak aku ke Air Terjung Dlundung, Pacet, Trawas, Cangar, Batu.
Dingin ya, pertama kali main jauh naik motor bareng kamu!
Tahun pertama yang sangat baik, komunikasi baik, bertengkar pernah tapi hanya sekedarnya saja, kita gak pernah pengen udahan, lanjut ke bab selanjutnya yuk bareng aku.
Satu tahun pacaran…
Masuk tahun 2018, aku masih semester 3 dan kamu masih kerja di PT Softex Indonesia, kamu mulai posesif nih… setiap aku pulang kuliah, kamu selalu bertanya “di kampus ada yang godain gak?”, “tadi ngobrol sama cowok siapa aja? Ngomongin apa?” wah, pengalaman pertama kali diposesifin pasangan, aku suka kok, walau beberapa kali harus tetap meyakinkan kamu kalau aku bisa jaga hati buat kamu. Eh iya, dicemburui Ncop tuh, katanya dia tidak pernah diposesifi Ogip, Ncop pengen diposesifi juga agar merasa dipedulikan, katanya. Di tahun ini kita juga nonton konser untuk yang pertama kali, Sheila On 7! Seru yaa.
Dua tahun pacaran…
Wah sudah tahun ketiga ya? 2019 kah ini? Wah seru yaa…
2019 diawali dengan ke Bali bareng rombongan PT Softex Indonesia, pengalaman baru buat aku ke Bali pertama kali bareng kamu, kita main di Pantai Kuta, dan lihat sunset, ingat gak ya kamu? Haha
Kita masih suka jalan-jalan ke tempat-tempat baru yang belum pernah kita coba sebelumnya, ada banyak loh. Oh iya, kita sama-sama suka Marvel, nonton apa saja ya waktu itu? Spiderman? Thanos? Iron Man? Black Panther?, Sepulang nonton Marvel kamu pasti happy!, senang rasanya.
Tahun ini kita Yogyakarta loh! Kamu ingat gak waktu kamu marah-marah di Candi Prambanan? Hihihi lucu kamu. Kita jalan-jalan menyusuri Jalan Malioboro, makan sate ayam bareng, makan tahu tek! Haha. Ke Jawa Tengah tapi yang dibeli masakan Jawa Timur, gak cocok ya lidahnya?. Kisah kita akhirnya lanjut ke tahun…
2020! Tahun ketiga! Kamu bilang kalau kita cocok dan kamu mau lebih lama sama aku, tidak ada hari tanpa kata sayang. Tahun ini kamu lebih banyak jadi driver gojek dan grab. Masih ingat gak? Kamu minta antar aku ke Kaza Mall untuk daftar Grab di jam 5 subuh. Walaupun antri, tapi aku seneng akhirnya akun grabmu selesai juga. Kamu antar makanan ke pelanggan-pelangganmu dan kadang kala aku ikut, hihi. Ingat gak? Di tahun ini kalau kita gak punya uang tapi pengen jajan, “nggojek aja yang!” Katamu. Kamu hebat loh, tabunganmu hasil gojek dan grab bisa buat beli kendaraan baru! Kamu kerennn!
Gak kerasa sudah empat tahun pacaran di tahun 2021, mulai banyak mimpi yang kita bangun bersama, mulai dari ngomongin masalah pengen nabung beli rumah, kamu mulai kuliah dan pindah kerja di PT Bernofarm, sedangkan aku sibuk skripsian dan kerja.
“Yang teman kerjaku banyak ceweknya, aku banyak digodain di sana..” katamu.
“Asalkan kamu bisa jaga hati yang, jangan macam-macam ya! Aku gak suka loh!” kataku.
Aku khawatir akan setiap yang kamu lakukan, mulai hari itu aku selalu menanyakan apakah kamu digoda di tempat kerjamu. Nyatanya kamu sering marah kalau aku tanya gitu. Hm okelah aku percaya, aku juga masih tanya namun masih kadang-kadang hehe.
Kita masih sering jalan-jalan ke Cangar, cari suasana baru biar tidak stress kerja katamu, kita juga ajak Mahir jalan-jalan biar gak bosen.
2022 dan ini adalah tahun kelima kita pacaran! Kita mulai sering ngobrol serius nih… ngomongin nikah! Di tahun ini juga kita ke Villa Batu bareng ibumu, adikmu, dan adik-adikku. Pengalaman yang seru banget bisa kenal keluarga kamu. 9 September 2023 anniversary 5 tahun pacarana kita rayakan di tom sushi ya! Diawali dengan doamu semoga kita langgeng sampai kakek nenek, hihi. Eh jangan lupa, tahun ini adikmu nikah! Masnya diduluin nih, tapi katamu gapapa kan? Akhir 2022, tepatnya 4 Desember 2022, akhirnya kamu memberanikan diri buat melamar aku. Alhamdulillah terima kasih niat baiknya, keluargamu dan keluargaku saling bertemu dan segera kita jadi keluarga ya… tapi kamu sepertinya melupakan sesuatu… aku masih dianggap menjadi pacar ya, bukan calon istrimu?
Tahun keenam sama kamu, 2023. Hai… sampailah kita ditahun ini. Memulai tahun 2023 dengan ulangtahunmu! Akhirnya ada syukuran di rumahmu, tidak lupa kado dan kuenya, semoga panjang umur dan sehat selalu untukmu. Hal-hal baik sepertinya mulai memudar, di bulan kelahiranku, kamu berkhianat… kamu melakukan kesalahan yang sangat fatal dan membuatku sakit, kamu bimbang antara pilihanmu, dan kisah kita terus diterpa masalah atas perlakuanmu, kamu sudah melamarku? Dan apa arti dari sebuah perlakuanmu? Dihari itu, aku merasa tidak dihargai, apakah aku kurang bagimu? Apakah aku tidak menarik lagi? Apakah saat melakukan itu kamu tidak memikirkan perasaanku? Apakah aku tidak terlihat di matamu? Seribu pertanyaan muncul dibenakku, dan aku hanya bisa menangis sepanjang waktu. Tidakkah kamu bersyukur memiliki aku? Sebagai calon istrimu, aku sudah melakukan dan memberikan yang terbaik. Pergilah jika memang itu yang kamu mau, dan kau terus memintaku untuk kembali dan mengatakan "aku salah, maafkan aku, aku sayang kamu"... lantas rasa trauma dan ketakutanku?